Beritakampus.id – Slawi – Siapa yang menyangka gadis berperawakan mungil, berkulit putih dan berparas cantik ini seorang atlet taekwondo. Bukan sekedar atlet kelas kaleng-kaleng. Ia pernah menyabet juara 1, mewakili Kota Tegal dalam Pra Cadet B Putri pada kejuaraan taekwondo KAPOLRI CUP 2 Tahun 2019 antar unit dan TNI/Polri se Indonesia, yang diselenggarakan pada tanggal 13-15 September 2019 di GOR POPKI Cibubur Jakarta Timur.
Sebelum itu, Tyrexa Syrenia Sierra Orca yang masih duduk di kelas 6 SD, dalam Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) berhasil menyabet juara 3 Taekwondo SD atlet putri under 37 kg Tingkat Karesidenan Pekalongan, yang dilaksanakan di Brebes pada tanggal 18 Pebruari 2019.
Ditemui di sekolahnya, di SMA Negeri 1 Slawi, Tyrexa mengaku menyukai olah raga beladiri dari Korea Selatan sejak kelas 6 SD. Pertama kali mengikuti dojak kibon (latihan dasar) di Dojang taekwondo (tempat latihan) Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, dengan Sabeum (pelatih) saat itu Adji Pramono.
“Saya ikut bela diri taekwondo mulai dari kelas 6 SD. Latihan setiap hari Rabu dan Minggu pukul 15.30 sampai 17.30 WIB. Sungguh, saya tergoda dan akhirnya benar benar terjun menekuni seni beladiri yang menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata beladiri untuk menaklukan lawannya. Terlihat sangat keren” ujar Tyrexa siswi SMA yang berambut panjang dan menyukai warna kuning.
Sabeum melihat potensi besar yang ada dalam diri Tyrexa, sehingga ia merekomendasikan ikut dalam pertandingan daerah (POPDA) Taekwondo SD atlet putri under 37 kg Tingkat Karesidenan Pekalongan, di Brebes pada tanggal 18 Pebruari 2019.
“Pertama kali saya bertanding dan menghadapi lawan ada perasaan deg degan. Apakah nanti akan menang atau kalah?. Rasa percaya diri saya sebagai atlet sangat kuat, jadi saat dilibatkan ikut bertanding, saya merasa keren dan semakin bersemangat. Kalah atau menang itu urusan nanti. Dalam pertandingan hanya ada dua keputusan. Kalah atau memang” lanjutnya berapi-api sambil menunjukkan foto piagam kejuaraan yang di raih lewat handphonenya.
Dalam pertandingan, Tyrexa mengatakan kongkyok kisul (teknis serangan) yang sering ia gunakan dengan cara dwi chagi. Teknik tendangan memutar yang mengarah ke ulu hati atau kepala. Tegantung pada situasi dan kondisi saat bertanding dengan lawan.
“Rasanya senang sekali, bila mampu memenangkan pertandingan. Bangga dan bombong. Tidak merasa sia sia latihan keras dengan disiplin yang tinggi sebagai seorang atlet” tambahnya disertai senyum manis.
Rupanya ada talenta lain yang dimiliki Tyrexa selain taekwondo, yakni bermain violin. Talenta yang cukup kontras bila dikomparasikan. Sebab saat ia berlatih taekwondo, harus latihan dengan keras, sedangkan saat memainkan violin menggunakan perasaan. Lebih kearah sentuhan lembut.
“Sejak kelas 1 SD, saya mendapat pelajaran ekstrakurikuler violin di Sekolah Charitas Batam. Lagu yang saya sukai salah satunya berjudul Christmas Canon. Ayah angkat saya suka men shooting dan membuat video clipnya.” pungkas Tyrexa yang ternyata tidak hanya memiliki keahlian dalam beladiri taekwondo dan violin saja.
Masih ada bakat yang dapat dibanggakan yaitu menggambar. Sentuhan ibu kandung dan Balchi Bara seorang pelukis dari Tegal membuatnya mahir dalam melukis. Luar biasa talenta yang dimiliki seorang atlet taekwondo cantik dan berkulit putih ini. (sugeng)